Minggu, 05 Juni 2011
Sabtu, 15 Januari 2011
Simposium dan Rakornas ATPUSI
Pada tanggal 29-30 Desember 2010 ATPUSI Pusat bekerjasama dengan ATPUSI D.I. Yogyakarta menyelenggarakan Simposium dan Rapat Koordinasi Nasional se-Indonesia di Yogyakarta.
Tema yang diangkat dalam simposium adalah "Peran Tenaga Perpustakaan Sekolah dalam meningkatkan kompetensi dan keperpustakawanannya". ATPUSI memiliki visi, mewujudkan tenaga perpustakaan sekolah Indonesia yang profesional.
Keadaan perpustakaan sekolah saat ini masih memprihatinkan. Dari data direktorat tenaga kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa dari sekitar 250.000 sekolah di Indonesia, hanya sekitar 21.000 sekolah yang memiliki perpustakaan. Dari 21.000 perpustakaan tidak semua memiliki tenaga perpustakaan yang terdidik atau profesional. Data juga menunjukkan bahwa 94% tenaga perpustakaan sekolah di Indonesia tidak berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan, hanya 6% yang berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Oleh sebab itu, kita menjadi paham sekarang, mengapa perpustakaan sekolah tidak berkembang, padahal kita sudah 65 tahun lebih merdeka. Perpustakaan sekolah di Indonesia mungkin salah satu yang paling tertinggal di dunia.
Tema yang diangkat dalam simposium adalah "Peran Tenaga Perpustakaan Sekolah dalam meningkatkan kompetensi dan keperpustakawanannya". ATPUSI memiliki visi, mewujudkan tenaga perpustakaan sekolah Indonesia yang profesional.
Keadaan perpustakaan sekolah saat ini masih memprihatinkan. Dari data direktorat tenaga kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa dari sekitar 250.000 sekolah di Indonesia, hanya sekitar 21.000 sekolah yang memiliki perpustakaan. Dari 21.000 perpustakaan tidak semua memiliki tenaga perpustakaan yang terdidik atau profesional. Data juga menunjukkan bahwa 94% tenaga perpustakaan sekolah di Indonesia tidak berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan, hanya 6% yang berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Oleh sebab itu, kita menjadi paham sekarang, mengapa perpustakaan sekolah tidak berkembang, padahal kita sudah 65 tahun lebih merdeka. Perpustakaan sekolah di Indonesia mungkin salah satu yang paling tertinggal di dunia.
Minggu, 04 Juli 2010
98.000 SD di Indonesia belum Punya Perpustakaan
Senin, 05 Juli 2010 08:00 WIB
PURWOKERTO: Tidak kurang dari 98 ribu sekolah dasar (SD) di Indonesia belum memiliki perpustakaan, daritotal SD mencapai 148 ribu. Secara bertahap, pemerintah akan membangun perpustakaan, selain membangun gedung sekolah yang rusak.
Direktur Pembinaan TK dan SD Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Mudjito mengakuai bahwa dari 148 ribu SD di Indonesia, yang memiliki perpustakaan baru sekitar 30%. "Pemerintah sudah memiliki program pembangunan perpustakaan secara bertahap, karena masih ada 70% dari 148 ribu SD yang belum memiliki perpustakaan," jelas Mudjito usai peresmian renovasi SD di Kecamatan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) yang dibiayai oleh Yayasan Tileng Belanda, Sabtu (3/7).
Dijelaskan Mudjito, sampai akhir tahun 2009 sebanyak 50 ribu SD telah mempunyai perpustakaan. "Tahun ini, pemerintah akan membangun sekitar 20 ribu perpustakaan lagi. Tahun depan, juga ada 20 ribu perpustakaan. Secara total, pembangunan perpustakaan untuk 98 ribu sekolah diharapkan selesai
pada tahun 2015 mendatang," janjinya.
Untuk membangun ruangan perpustakaan beserta isinya membutuhkan anggaran sekitar Rp250 juta. Bagi SD yang belum memiliki ruangan perpustakaan, maka akan dibantu pembangunannya. Tetapi kalau bangunan sudah ada, pemerintah tinggal membantu pengadaan buku-buku untuk mengisi perpustakaan.
Pembangunan perpustakaan itu, kata Mudjito, akan berbarengan dengan pembangunan atau perbaikan sekolah yang rusak. Hingga kini, lanjutnya, hanya tinggal 9% dari 148 ribu SD yang masih rusak. "Tahun 2003 silam, SD yang rusak berkisar 40% dari 148 ribu. Setelah lebih dari enam tahun pemerintah memberikan bantuan pembiayaan perbaikan dan pembangunan sekolah yang rusak, maka kini hanya tinggal 9% saja. Pemerintah akan terus memberikan bantuan biaya bagi pembangunan seluruh SD rusak," cetusnya. (LD/OL-8)
ANTARA/Basri Marzuki/ip
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/05/153503/88/14/98.000-SD-di-Indonesia-belum-Punya-Perpustakaan
PURWOKERTO: Tidak kurang dari 98 ribu sekolah dasar (SD) di Indonesia belum memiliki perpustakaan, daritotal SD mencapai 148 ribu. Secara bertahap, pemerintah akan membangun perpustakaan, selain membangun gedung sekolah yang rusak.
Direktur Pembinaan TK dan SD Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Mudjito mengakuai bahwa dari 148 ribu SD di Indonesia, yang memiliki perpustakaan baru sekitar 30%. "Pemerintah sudah memiliki program pembangunan perpustakaan secara bertahap, karena masih ada 70% dari 148 ribu SD yang belum memiliki perpustakaan," jelas Mudjito usai peresmian renovasi SD di Kecamatan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) yang dibiayai oleh Yayasan Tileng Belanda, Sabtu (3/7).
Dijelaskan Mudjito, sampai akhir tahun 2009 sebanyak 50 ribu SD telah mempunyai perpustakaan. "Tahun ini, pemerintah akan membangun sekitar 20 ribu perpustakaan lagi. Tahun depan, juga ada 20 ribu perpustakaan. Secara total, pembangunan perpustakaan untuk 98 ribu sekolah diharapkan selesai
pada tahun 2015 mendatang," janjinya.
Untuk membangun ruangan perpustakaan beserta isinya membutuhkan anggaran sekitar Rp250 juta. Bagi SD yang belum memiliki ruangan perpustakaan, maka akan dibantu pembangunannya. Tetapi kalau bangunan sudah ada, pemerintah tinggal membantu pengadaan buku-buku untuk mengisi perpustakaan.
Pembangunan perpustakaan itu, kata Mudjito, akan berbarengan dengan pembangunan atau perbaikan sekolah yang rusak. Hingga kini, lanjutnya, hanya tinggal 9% dari 148 ribu SD yang masih rusak. "Tahun 2003 silam, SD yang rusak berkisar 40% dari 148 ribu. Setelah lebih dari enam tahun pemerintah memberikan bantuan pembiayaan perbaikan dan pembangunan sekolah yang rusak, maka kini hanya tinggal 9% saja. Pemerintah akan terus memberikan bantuan biaya bagi pembangunan seluruh SD rusak," cetusnya. (LD/OL-8)
ANTARA/Basri Marzuki/ip
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/05/153503/88/14/98.000-SD-di-Indonesia-belum-Punya-Perpustakaan
Seluruh SD Miliki Perpustakaan pada 2015
Seluruh SD Miliki Perpustakaan pada 2015
Sabtu, 03 Juli 2010 16:38 WIB
BANYUMAS--MI: Kementerian Pendidikan Nasional menargetkan seluruh sekolah dasar (SD) di Indonesia memiliki perpustakaan pada 2015. penyediaan fasilitas itu sebagai upaya meningkatkan kualitas murid.
"Sekarang sudah 30 persen SD yang mempunyai perpustakaan. Kami akan selesaikan dalam lima tahun mendatang," kata Direktur Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) Mudjito di sela-sela peresmian sejumlah sekolah yang direnovasi oleh Yayasan Tileng Belanda (Stichting Tileng Foundation Netherland) di Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (3/7).
Menurutnya, peningkatan kualitas sekolah tidak hanya melalui perbaikan bangunan sekolah, tetapi juga dengan pembangunan perpustakaan. Dari jumlah total SD di Indonesia sebanyak 148 ribu sekolah, katanya, saat ini sudah ada sekitar 50 ribu SD yang memiliki perpustakaan.
Pada 2010, lanjutnya, ditargetkan sebanyak 20 ribu SD akan dibangun perpustakaan berikut isinya. "Kami targetkan setiap tahunnya ada 20 ribu SD yang akan dilengkapi dengan perpustakaan sehingga dapat selesai dalam waktu lima tahun. Jadi kita tidak hanya memperbaiki ruang yang rusak tetapi juga meningkatkan kualitas anak," jelasnya.
Menurutnya, anggaran untuk membangun sebuah perpustakaan berikut isinya ini sekitar Rp250 juta. "Jika sekolah itu sudah ada ruang perpustakaan, berarti hanya menambah isinya saja. Akan tetapi bila belum memiliki, berarti harus menambah bangunan untuk perpustakaan," jelasnya
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/07/153222/88/14/Seluruh-SD-Miliki-Perpustakaan-pada-2015
Sabtu, 03 Juli 2010 16:38 WIB
BANYUMAS--MI: Kementerian Pendidikan Nasional menargetkan seluruh sekolah dasar (SD) di Indonesia memiliki perpustakaan pada 2015. penyediaan fasilitas itu sebagai upaya meningkatkan kualitas murid.
"Sekarang sudah 30 persen SD yang mempunyai perpustakaan. Kami akan selesaikan dalam lima tahun mendatang," kata Direktur Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) Mudjito di sela-sela peresmian sejumlah sekolah yang direnovasi oleh Yayasan Tileng Belanda (Stichting Tileng Foundation Netherland) di Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (3/7).
Menurutnya, peningkatan kualitas sekolah tidak hanya melalui perbaikan bangunan sekolah, tetapi juga dengan pembangunan perpustakaan. Dari jumlah total SD di Indonesia sebanyak 148 ribu sekolah, katanya, saat ini sudah ada sekitar 50 ribu SD yang memiliki perpustakaan.
Pada 2010, lanjutnya, ditargetkan sebanyak 20 ribu SD akan dibangun perpustakaan berikut isinya. "Kami targetkan setiap tahunnya ada 20 ribu SD yang akan dilengkapi dengan perpustakaan sehingga dapat selesai dalam waktu lima tahun. Jadi kita tidak hanya memperbaiki ruang yang rusak tetapi juga meningkatkan kualitas anak," jelasnya.
Menurutnya, anggaran untuk membangun sebuah perpustakaan berikut isinya ini sekitar Rp250 juta. "Jika sekolah itu sudah ada ruang perpustakaan, berarti hanya menambah isinya saja. Akan tetapi bila belum memiliki, berarti harus menambah bangunan untuk perpustakaan," jelasnya
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/07/153222/88/14/Seluruh-SD-Miliki-Perpustakaan-pada-2015
Lomba Penulisan Artikel tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2010 (LPAKI 2010)
Lomba Penulisan Artikel tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2010 (LPAKI 2010)
01 Juni 2010
DITUJUKAN KEPADA
Masyarakat umum dan pemustaka Perpustakaan Nasional RI
ISI PENGUMUMAN
I. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Keberadaan masyarakat merupakan modal dasar dalam pembangunan. Keberhasilan pembangunan dipengaruhi faktor partisipasi masyarakat. Apabila pemerintah mampu mendayagunakan masyarakat, maka masyarakat menjadi potensi besar yang bermanfaat dalam pembangunan. Sebaliknya, bila potensi tersebut tidak dapat dimanfaatkan, justru akan menjadi beban. Begitu pula dalam pembangunan bidang perpustakaan di Indonesia.
Pembangunan bidang perpustakaan membutuhkan partisipasi masyarakat. Saat ini, bukan lagi saatnya masyarakat hanya diposisikan sebagai objek layanan perpustakaan. Masyarakat juga harus bertindak sebagai aktor yang memiliki peran penting dalam pengembangan perpustakaan. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan perpustakaan dapat diwujudkan dalam bentuk materi, saran yang bersifat konstruktif serta berperan aktif dalam mendirikan perpustakaan desa atau perpustakaan lembaga keagamaan, seperti perpustakaan masjid dan gereja. Kesemuanya itu adalah bentuk pembangunan bidang perpustakaan dengan metode bottom-up yang berbasiskan masyarakat.
Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 43 mengamanatkan perlunya peran serta masyarakat dalam pembangunan bidang perpustakaan. Pasal tersebut menyebutkan bahwa masyarakat berperan serta dalam pembentukan, penyelenggaraan, pengelolaan, pengembangan dan pengawasan perpustakaan. Undang-undang tersebut memberi dasar hukum bagi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia.
Perpustakaan Nasional RI sebagai lembaga pemerintah yang bertugas membantu Presiden dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan, berupaya mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia. Untuk itu, Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Lomba Penulisan Artikel tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2010 (LPAKI 2010). LPAKI 2010 bertujuan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan berkontribusi dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia. Partisipasi dan kontribusi masyarakat melalui lomba ini dapat berupa ide pengembangan perpustakaan di Indonesia, inovasi baru di bidang perpustakaan, maupun pengalaman atau best practice dalam penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan berbasiskan masyarakat. Kami mengundang seluruh masyarakat untuk berpartisipasi mengikuti lomba ini dan mengirimkan naskahnya sesuai jadwal yang ditetapkan.
II. TEMA LPAKI 2010
Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Perpustakaan sebagai Wahana Belajar Sepanjang Hayat
III. PILIHAN TOPIK
Panitia menyediakan beberapa topik tulisan untuk dikembangan. Topik diberikan sebagai pedoman bagi peserta dalam mengembangkan tulisan dan tidak dimaksudkan sebagai judul tulisan. Berikut topik yang dapat dipilih:
1. Pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Pengembangan Perpustakaan
2. Kebutuhan Informasi dalam Menentukan Arah Pengembangan Perpustakaan
3. Pemberdayaan Masyarakat untuk Membangun Perpustakaan
IV. PERSYARATAN PESERTA LPAKI 2010
1. Peserta lomba adalah masyarakat umum;
2. Melampirkan fotokopi KTP/SIM/Kartu Mahasiswa atau identitas lain dan daftar riwayat hidup;
3. Peserta lomba dapat mengirim lebih dari satu artikel dengan judul berbeda;
4. Isi artikel harus relevan dengan tema lomba dan topik penulisan;
5. Artikel harus asli, bukan terjemahan dan belum pernah dipublikasikan di media apa pun serta tidak
sedang dilombakan;
6. Bentuk tulisan ilmiah popular, ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar;
7. Artikel ditulis dalam format MS Word dan atau PDF sepanjang 8-14 halaman (10.000-15.000 karakter), ukuran kertas A4, spasi 1.5, jenis huruf Times New Roman, ukuran huruf 12, rata kiri (align text to the left);
8. Artikel dikirim melalui email, disertai identitas pribadi (termasuk nomor telepon yang mudah
dihubungi), ke alamat:
luthfiati@pnri.go.id dan
cc. lpaki_2010@yahoo.com dan luthfiatimakarim@ymail.com
Subject: Naskah (nama peserta) LPAKI 2010
9. Artikel harus sudah diterima Panitia selambat-lambatnya hari Selasa, 31 Agustus 2010 (tanggal kirim
email);
10. Panitia tidak melayani surat-menyurat;
11. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat;
12. Artikel pemenang menjadi milik Perpustakaan Nasional RI;
13. Artikel pemenang akan dimuat di majalah Visi Pustaka serta dimasukkan ke dalam web resmi
Perpustakaan Nasional RI www.pnri.go.id;
14. Pemenang lomba akan diumumkan di web pnri www.pnri.go.id pada pekan ke-2 atau ke-3 Oktober
2010;
15. Jika di kemudian hari pemenang diketahui melanggar UU Hak Cipta maka kemenangan peserta akan
digugurkan dan peserta wajib mengembalikan hadiah kepada Panitia.
V. KRITERIA PENILAIAN
1. Keaslian ide;
2. Pemahaman terhadap tema dan topik;
3. Kekayaan informasi;
4. Ketepatan menganalisis atau menafsirkan permasalahan;
5. Kekuatan data, fakta dan argumentasi dengan menyebutkan sumber rujukan yang jelas;
6. Bahasa yang digunakan baik dan benar namun tetap komunikatif dan mudah dipahami.
VI. HADIAH PEMENANG
Juara 1: Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara 2: Rp. 4.000.000,- (Empat juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara 3: Rp. 3.500.000,- (Tiga juta lima ratus ribu rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 1: Rp.2.000.000, (Dua juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 2: Rp.1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 3: Rp.1.000.000,- (Satu juta rupiah) dan piagam penghargaan.
Hadiah dipotong pajak yang ditanggung oleh pemenang.
Sumber : http://kelembagaan.pnri.go.id/activities/announcement/idx_id.asp?box=dtl&id=307
01 Juni 2010
DITUJUKAN KEPADA
Masyarakat umum dan pemustaka Perpustakaan Nasional RI
ISI PENGUMUMAN
I. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Keberadaan masyarakat merupakan modal dasar dalam pembangunan. Keberhasilan pembangunan dipengaruhi faktor partisipasi masyarakat. Apabila pemerintah mampu mendayagunakan masyarakat, maka masyarakat menjadi potensi besar yang bermanfaat dalam pembangunan. Sebaliknya, bila potensi tersebut tidak dapat dimanfaatkan, justru akan menjadi beban. Begitu pula dalam pembangunan bidang perpustakaan di Indonesia.
Pembangunan bidang perpustakaan membutuhkan partisipasi masyarakat. Saat ini, bukan lagi saatnya masyarakat hanya diposisikan sebagai objek layanan perpustakaan. Masyarakat juga harus bertindak sebagai aktor yang memiliki peran penting dalam pengembangan perpustakaan. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan perpustakaan dapat diwujudkan dalam bentuk materi, saran yang bersifat konstruktif serta berperan aktif dalam mendirikan perpustakaan desa atau perpustakaan lembaga keagamaan, seperti perpustakaan masjid dan gereja. Kesemuanya itu adalah bentuk pembangunan bidang perpustakaan dengan metode bottom-up yang berbasiskan masyarakat.
Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 43 mengamanatkan perlunya peran serta masyarakat dalam pembangunan bidang perpustakaan. Pasal tersebut menyebutkan bahwa masyarakat berperan serta dalam pembentukan, penyelenggaraan, pengelolaan, pengembangan dan pengawasan perpustakaan. Undang-undang tersebut memberi dasar hukum bagi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia.
Perpustakaan Nasional RI sebagai lembaga pemerintah yang bertugas membantu Presiden dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan, berupaya mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia. Untuk itu, Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Lomba Penulisan Artikel tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2010 (LPAKI 2010). LPAKI 2010 bertujuan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan berkontribusi dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia. Partisipasi dan kontribusi masyarakat melalui lomba ini dapat berupa ide pengembangan perpustakaan di Indonesia, inovasi baru di bidang perpustakaan, maupun pengalaman atau best practice dalam penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan berbasiskan masyarakat. Kami mengundang seluruh masyarakat untuk berpartisipasi mengikuti lomba ini dan mengirimkan naskahnya sesuai jadwal yang ditetapkan.
II. TEMA LPAKI 2010
Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Perpustakaan sebagai Wahana Belajar Sepanjang Hayat
III. PILIHAN TOPIK
Panitia menyediakan beberapa topik tulisan untuk dikembangan. Topik diberikan sebagai pedoman bagi peserta dalam mengembangkan tulisan dan tidak dimaksudkan sebagai judul tulisan. Berikut topik yang dapat dipilih:
1. Pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Pengembangan Perpustakaan
2. Kebutuhan Informasi dalam Menentukan Arah Pengembangan Perpustakaan
3. Pemberdayaan Masyarakat untuk Membangun Perpustakaan
IV. PERSYARATAN PESERTA LPAKI 2010
1. Peserta lomba adalah masyarakat umum;
2. Melampirkan fotokopi KTP/SIM/Kartu Mahasiswa atau identitas lain dan daftar riwayat hidup;
3. Peserta lomba dapat mengirim lebih dari satu artikel dengan judul berbeda;
4. Isi artikel harus relevan dengan tema lomba dan topik penulisan;
5. Artikel harus asli, bukan terjemahan dan belum pernah dipublikasikan di media apa pun serta tidak
sedang dilombakan;
6. Bentuk tulisan ilmiah popular, ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar;
7. Artikel ditulis dalam format MS Word dan atau PDF sepanjang 8-14 halaman (10.000-15.000 karakter), ukuran kertas A4, spasi 1.5, jenis huruf Times New Roman, ukuran huruf 12, rata kiri (align text to the left);
8. Artikel dikirim melalui email, disertai identitas pribadi (termasuk nomor telepon yang mudah
dihubungi), ke alamat:
luthfiati@pnri.go.id dan
cc. lpaki_2010@yahoo.com dan luthfiatimakarim@ymail.com
Subject: Naskah (nama peserta) LPAKI 2010
9. Artikel harus sudah diterima Panitia selambat-lambatnya hari Selasa, 31 Agustus 2010 (tanggal kirim
email);
10. Panitia tidak melayani surat-menyurat;
11. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat;
12. Artikel pemenang menjadi milik Perpustakaan Nasional RI;
13. Artikel pemenang akan dimuat di majalah Visi Pustaka serta dimasukkan ke dalam web resmi
Perpustakaan Nasional RI www.pnri.go.id;
14. Pemenang lomba akan diumumkan di web pnri www.pnri.go.id pada pekan ke-2 atau ke-3 Oktober
2010;
15. Jika di kemudian hari pemenang diketahui melanggar UU Hak Cipta maka kemenangan peserta akan
digugurkan dan peserta wajib mengembalikan hadiah kepada Panitia.
V. KRITERIA PENILAIAN
1. Keaslian ide;
2. Pemahaman terhadap tema dan topik;
3. Kekayaan informasi;
4. Ketepatan menganalisis atau menafsirkan permasalahan;
5. Kekuatan data, fakta dan argumentasi dengan menyebutkan sumber rujukan yang jelas;
6. Bahasa yang digunakan baik dan benar namun tetap komunikatif dan mudah dipahami.
VI. HADIAH PEMENANG
Juara 1: Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara 2: Rp. 4.000.000,- (Empat juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara 3: Rp. 3.500.000,- (Tiga juta lima ratus ribu rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 1: Rp.2.000.000, (Dua juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 2: Rp.1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 3: Rp.1.000.000,- (Satu juta rupiah) dan piagam penghargaan.
Hadiah dipotong pajak yang ditanggung oleh pemenang.
Sumber : http://kelembagaan.pnri.go.id/activities/announcement/idx_id.asp?box=dtl&id=307
Minggu, 20 Juni 2010
ATPUSI Goes to Makassar
Hotel Hasanuddin Transit II di Kab. Maros, SulSel menjadi tuan rumah pelaksanaan Seminar dan Konvensi ATPUSI dimana dalam kegiatan tersebut terbentuk Pengurus Daerah ATPUSI Sulawesi Selatan/Barat. Acara ini berlangsung padang tanggal 14-19 Juni 2010 diikuti oleh 52 orang yang merupakan tenaga perpustakaan sekolah dan beberapa utusan dari Perpustakaan Daerah dari 29 Kabupaten/Kota.
Narasumber dalam kegiatan tersebut antara lain dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, Direktorat Tenaga Kependidikan yang diwakili oleh Drs Subahi Idris, MM.dan Ibu Hilda Putong, Pustakawan dan STT INTIM. Konvensi berlangsung pada tanggal 15-16 Juni. Sidang konvensi memutuskan pemilihan dilakukan dengan pengambilan suara yang dilakukan secara terbuka. Dalam kesempatan tersebut, peserta secara aklamasi memilih Bpk. M. Ardi sebagai Ketua. Pengukuhan Pengurus Daerah ATPUSI Sulawesi Selatan berlangsung pada tanggal 16 Juni disaksikan oleh Bpk Nur Salam, SE, MPd yang mewakili LPMP Sul-Sel. Adapun susunan lengkap pengurus adalah sebagai berikut:
Ketua : M. Ardi, S.Sos
Wakil Ketua : Dra. Yushar Rifai
Sekretaris : Hj. Semma, S.Pd.
Bendahara : Sri Mulyasri Said, S.Sos
Komisi Keanggotaan dan Organisasi
Koordinator : Rumaedah
Anggota : Firman, S.Sos
Komisi Pengembangan Profesi Tenaga Perpustakaan Sekolah
Koordinator : Indawati, S.Sos
Anggota : Drs. A.And Basith
Komisi Usaha Dana
Koordinator : Intang, S.Ag
Anggota : Muhtar, S.Pd. M.AP
Komisi Hubungan Kerjasama
Koordinator : St. Nurhaena, S.Sos
Anggota : Sukmawati
Para peserta tampak sangat antusias mengikuti acara ini, baik dalam mengikuti pemarapan yang diberikan oleh para narasumber maupun selama proses konvensi. Semoga semangat ini akan tetap terjaga dalam pengembangan organisasi ini selanjutnya.
Narasumber dalam kegiatan tersebut antara lain dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, Direktorat Tenaga Kependidikan yang diwakili oleh Drs Subahi Idris, MM.dan Ibu Hilda Putong, Pustakawan dan STT INTIM. Konvensi berlangsung pada tanggal 15-16 Juni. Sidang konvensi memutuskan pemilihan dilakukan dengan pengambilan suara yang dilakukan secara terbuka. Dalam kesempatan tersebut, peserta secara aklamasi memilih Bpk. M. Ardi sebagai Ketua. Pengukuhan Pengurus Daerah ATPUSI Sulawesi Selatan berlangsung pada tanggal 16 Juni disaksikan oleh Bpk Nur Salam, SE, MPd yang mewakili LPMP Sul-Sel. Adapun susunan lengkap pengurus adalah sebagai berikut:
Ketua : M. Ardi, S.Sos
Wakil Ketua : Dra. Yushar Rifai
Sekretaris : Hj. Semma, S.Pd.
Bendahara : Sri Mulyasri Said, S.Sos
Komisi Keanggotaan dan Organisasi
Koordinator : Rumaedah
Anggota : Firman, S.Sos
Komisi Pengembangan Profesi Tenaga Perpustakaan Sekolah
Koordinator : Indawati, S.Sos
Anggota : Drs. A.And Basith
Komisi Usaha Dana
Koordinator : Intang, S.Ag
Anggota : Muhtar, S.Pd. M.AP
Komisi Hubungan Kerjasama
Koordinator : St. Nurhaena, S.Sos
Anggota : Sukmawati
Para peserta tampak sangat antusias mengikuti acara ini, baik dalam mengikuti pemarapan yang diberikan oleh para narasumber maupun selama proses konvensi. Semoga semangat ini akan tetap terjaga dalam pengembangan organisasi ini selanjutnya.
Minggu, 13 Juni 2010
Pengurus Daerah Atpusi Lampung
Susunan Kepengurusan PD ATPUSI Propinsi Lampung
Periode 2010 - 2014
Ketua : Dra. Hj. Khalifatul (SMA N 10 B. Lampung)
Wakil Ketua : Sutarno (SMA N 1 Sumberrejo Tanggamus)
Sekretaris : Walgito (SD N 1 Bumi Waras B. Lampung)
Sekretariat : 1. Henny Yulyanti (Perpus LPMPLampung)
2. Nanik Suasmani (Perpus LPMP Lampung)
Bendahara : Nur Idawati (SMA N 2 Pringsewu)
Komisi Komisi :
1.Kerjasama : 1.Mahayati (SMK N 3 B. Lampung)
2.Novitalia (SMP N Terbanggi Besar Lampung Tengah)
3.Djimin (SMP N 1 Tanjungan Lampung Selatan)
2. Pengembangan : 1. Yuni Ekawati (SMA N 1 Gading Rejo Tanggamus)
2. Sulitiani (SMP N 8 B Lampung)
3. SaptaNingsih (SMPN 2 Merbau Mataram Lamp. Selatan)
3. Organisasi : 1 Rita Saputri (SMA N 1 Sukadana Lampung Timur) 2. Pardi (SMP N 1 Way Lima Pesawaran)
3. Angga Pribadi (SMA N 1 Kotabumi Lampung Utara)
4. Dana : 1. Darma Eko Setiawan (SMA N 10 B. Lampung)
2. Tri Pujiati (SMA N 1 Talang Padang)
3. Muazzalin (SMP N 1 Liwa Lampung Barat)
Pengurus Daerah Atpusi Lampung dibentuk pada tanggal 24 April 2010 termasuk propinsi yang ke 5 terbentuk tempat di LPMP Bandar Lampung
Pengurus Atpusi Jawa Timur
Struktur Kepengurusan ATPUSI Jatim 2010 – 2014
Ketua : Antonnius IP. SSi
SMAK Kolese Santo Yusup Malang
Wakil : Ali Mardiono, SPd
SMA Negeri 15 Surabaya
Sekretaris : Nanik Safitri, Spd
SMA Negeri Lawang
Bendahara : HM Zuhal, Spd
MTs Negeri Gresik
Komisi-Komisi
Komisi I Pengembangan Profesi : Drs Aditiyawarman - SMK 5 Surabaya
Evi S. SSi - Sekolah Ciputra Surabaya
Komisi II Pengembangan Organisasi : Drs Budi Widodo
MAN 3 Malang
Komisi III Dana Usaha : Nur Rimba Indah SE
SMA Negeri 4 Kediri
Komisi IV Kerjasama : Norma Imamah, SPd
SMK 2 Buduran
Pengurus Daerah Atpusi Jatim di bentuk pada tanggal 22 Mei 2010 di Hotel Sidoarjo Jawa Timur,
Berita dari kota Tepian Sungai Kapuas
Bertempat di Hotel Kartika yang berada di tepi Sungai Kapuas menjadi tempat pembentukan PD ATPUSI Kalbar pada tanggal 19 Mei 2010. Pertemuan kali ini cukup aktif karena berlangsung selama 4 hari dengan peran serta dari Tim Pemrakarsa (Ibu Linda dan Pak Tusyoko) dengan Staf Bagian Umum LPMP yang terlibat langsung yakni Pak Chakim dan Ibu Santi mereka secara bergandeng tangan menyelenggarakan acara dari hari pertama hingga hari keempat.
Rupanya sebelum penulis hadir di kota Pontianak ini, acara sudah berlangsung selama dua hari yang diisi dengan pembekalan materi seperti : 1. Pemberdayaan perpustakaan Sekolah dibawakan oleh Drs. Muhyiddin, M.Si 2. Manajemen Pengelolaan perpustakaan Sekolah oleh Sahroni S.Sos 3. Pengembangan Layanan, Fasilitas dan SDM Perpustakaan Sekolah oleh Erwin Sitorius S.Sos dan Peran Perpustakaan Sekolah dalam menunjang Proses Belajar Mengajar oleh Drs Paimin Slamet. Semua peserta mengatakan bahwa baru kali inilah merasakan pelatihan mengenai perpustakaan sekolah dan diundang oleh LPMP lagi.
Hari ketiga diawali dengan presentasi Pak Bahi mengenai Permendiknas No 25 tahun 2008, mendapat tanggapan antusias dengan banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Setelah makan siang baru dimulai ” Pengenalan ATPUSI” materi lancar saja karena bantuan Tim Pemrakarsa yang sudah mengadakan ”lobby atau pengenalan secara informal ” di ruang makan hotel sambil diringi penyanyi yang suaranya prima dan musik yang oke atau sambil menikmati kudapan di lobby hotel yang persis di tepi sungai Kapuas sambil memandang sliweran kapal-kapal yang melaju.
Begitu pula pada saat pemilihan pengurus sangat cepat, di bawah ini adalah hasilnya :
Ketua : Moh. Anshari Hatta, S.E.
Wakil Ketua : Mellyarni, A.Ma.Pust.
Sekretaris : Tusyoko
Bendahara : Linda
Komisi-Komisi :
A. Organisasi dan Keanggotaan : Eva Wahyuni
B. Pengembangan Profesi Tenaga Perpustakaan Sekolah : Sri Suryani
C. Usaha Dana : Imam Annawawi
D. Hubungan Kerjasama : Syafrullah
Acara ditutup sehari lebih cepat, tapi peserta masih menyempatkan diri untuk langsung membereskan soal keanggotaan ATPUSI PD Kalbar. Semoga semangat untuk memajukan Perpustakaan Sekolah terus mengalir seperti sungai Kapuas.
Rupanya sebelum penulis hadir di kota Pontianak ini, acara sudah berlangsung selama dua hari yang diisi dengan pembekalan materi seperti : 1. Pemberdayaan perpustakaan Sekolah dibawakan oleh Drs. Muhyiddin, M.Si 2. Manajemen Pengelolaan perpustakaan Sekolah oleh Sahroni S.Sos 3. Pengembangan Layanan, Fasilitas dan SDM Perpustakaan Sekolah oleh Erwin Sitorius S.Sos dan Peran Perpustakaan Sekolah dalam menunjang Proses Belajar Mengajar oleh Drs Paimin Slamet. Semua peserta mengatakan bahwa baru kali inilah merasakan pelatihan mengenai perpustakaan sekolah dan diundang oleh LPMP lagi.
Hari ketiga diawali dengan presentasi Pak Bahi mengenai Permendiknas No 25 tahun 2008, mendapat tanggapan antusias dengan banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Setelah makan siang baru dimulai ” Pengenalan ATPUSI” materi lancar saja karena bantuan Tim Pemrakarsa yang sudah mengadakan ”lobby atau pengenalan secara informal ” di ruang makan hotel sambil diringi penyanyi yang suaranya prima dan musik yang oke atau sambil menikmati kudapan di lobby hotel yang persis di tepi sungai Kapuas sambil memandang sliweran kapal-kapal yang melaju.
Begitu pula pada saat pemilihan pengurus sangat cepat, di bawah ini adalah hasilnya :
Ketua : Moh. Anshari Hatta, S.E.
Wakil Ketua : Mellyarni, A.Ma.Pust.
Sekretaris : Tusyoko
Bendahara : Linda
Komisi-Komisi :
A. Organisasi dan Keanggotaan : Eva Wahyuni
B. Pengembangan Profesi Tenaga Perpustakaan Sekolah : Sri Suryani
C. Usaha Dana : Imam Annawawi
D. Hubungan Kerjasama : Syafrullah
Acara ditutup sehari lebih cepat, tapi peserta masih menyempatkan diri untuk langsung membereskan soal keanggotaan ATPUSI PD Kalbar. Semoga semangat untuk memajukan Perpustakaan Sekolah terus mengalir seperti sungai Kapuas.
PD ATPUSI Ibukota Jakarta
Kali ini giliran Pengurus Daerah ke 18 terbentuk, yaitu DKI Jakarta. Bertempat di Ruang Kelas LPMP Propinsi DKI Jakarta , Selasa 25 Mei 2010 berkumpul 16 peserta dari 5 wilayah Jakarta, termasuk perwakilan dari Pulau Seribu, untuk mengadakan seminar dan konvensi Pembentukan Pengurus Daerah ATPUSI.
Acara dibuka oleh Bapak Poltak Manurung – dari LPMP dan Pak Muhamad Ihsan dari ATPUSI pusat pada jam 8.40 dilanjutkan dengan pemaparan materi ” Peran Perpustakaan sebagai Sumber Belajar di Sekolah” oleh Pak Sopian Adrianto, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. Selama membawakan materi ini Pak Sopian banyak memotivasi peserta agar pengurus daerah ATPUSI DKI Jakarta yang akan terbentuk nanti aktif untuk memperbaiki keadaan pustakawan yang sedang terpuruk. Pak Sopian secara pribadi akan membantu ATPUSI bila pengurus menghubungi beliau di Kantor Dinas.
Sosialisasi Permendiknas No. 25 Tahun 2008 dibawakan oleh Pak Bahi dalam versi singkat, banyak informasi baru dirasakan oleh 16 peserta mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tenaga perpustakaan. Ketua LPMP juga turut memberikan bekal dengan pernyataan ” bahwa kita pada saat ini ada bersama untuk satu tujuan perbaikan kondisi tenaga perpustakaan harus bergandeng tangan dalam mencapainya, berbagi tugas , menetapkan waktu yang diperlukan dan menetapkan strategi pencapaian ”.
Setelah makan siang, peserta diberikan sosialisasi tentant ATPUSI, yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan pengurus. Pemilihan berlangsung mulus dipimpin oleh Pak Eko Susanto dari SMAN 69 Pulau Seribu.
Berikut adalah susunan pengurusnya :
Ketua : Emroni, S.Sos. M.Pd.
Wakil Ketua : Gunawan, S Pd. I
Sekretaris : Partinah S.Pd
Bendahara : Zaitun Khairani
Komisi-Komisi :
A. Organisasi dan Keanggotaan : Sukarlik
B. Pengembangan Profesi Tenaga Perpustakaan Sekolah : Eko Susanto
C. Usaha Dana : Sugiyanto
D. Hubungan Kerjasama : Djunaedi, S.Pd
Acara ditutup pada jam 16.30 oleh Pak Poltak Manurung. Kita tunggu kiprah PD DKI Jakarta. Terimakasih kami ucapkan kepada Pak Harry dan Ibu Poppy yang terus sibuk dari mulai persiapan acara hingga akhir acara
Rabu, 19 Mei 2010
ATPUSI di Serambi Mekkah
Propinsi Aceh menjadi propinsi ke ke-sembilan yang telah memiliki kepengurusan ATPUSI. Bertempat di Ruang Kelas LPMP Provinsi Aceh pada hari Minggu tanggal 9 Mei 2010 telah dilantik pengurus ATPUSI Propinsi Aceh yang diketuai oleh Fauziah Usman. Pelantikan dilakukan oleh wakil Pengurus Pusat ATPUSI, Rachmawati.
Fauziah Usman terpilih sebagai ketua berdasarkan pemilihan oleh peserta dalam acara seminar Fasilitas Pembentukan ATPUSI Tingkat Propinsi yang berlangsung pada tanggal 7 hingga 9 Mei 2010. Peserta berjumlah 21 orang dari kabupaten dan kota di propinsi paling barat Indonesia ini
Acara ini merupakan seminar dan konvensi. Seminar diisi dengan berbagai materi mengenai perpustakaan sekolah oleh para pembicara dari kalangan pakar Ilmu Perpustakaan di Aceh dan penjelasan tentang Permen Diknas No 25 serta berbagai kebijakan pemerintah lain oleh Direktorat Tenaga Pendidikan yang diwakili oleh Kasubag Umum Bpk Drs. Subahi Idris MM. Sedangkan Konvensi diawali dengan sosialisasi tentang ATPUSI oleh Rachmawati yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang mekanisme konvensi. Proses konvensi hingga pemilihan berjalan dengan lancar dan baik dipimpin oleh salah satu peserta, Ernida. Pada malam itu susunan pengurus pun telah terbentuk dan disepakati oleh seluruh peserta. . Struktur Kepengurusan ATPUSI Propinsi Aceh adalah sebagai berikut:
Ketua : Fauziah Usman
Wakil Ketua : Siti Alpiyah
Sekretaris : Syarifuddin, S.Pd
Bendahara : Ernida
Komisi-Komisi:
I. Komisi Keanggotaan dan Organisasi
Ketua :.Mariana
Anggota : Masnidar
II. Komisi Pengembangan Profesi
Ketua : Cut Ainal Mardhiah, A.Md
Anggota : Rafnila Sari Dewi
III. Komisi Dana Usaha
Ketua : Nilawati, A.Md.
Anggota : Merina
IV. Komisi Hubungan Kerjasama
Ketua : Maziatul Ida, S.Pi
Anggota : Rosmanidar
Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembahasan mengenai block grant dan proses pengajuan proposal. Dalam hal ini, pihak LPMP turut memberikan berbagai masukan serta berjanji untuk membantu dalam teknis penyusunan dan pengajukan proposal guna pencairan dana block grant.
Pada hari minggu pagi, agenda acaranya adalah penyusunan program kerja. Para pengurus terpilih merancang program kerjanya masing sesuai komisinya dibantu peserta lain. Prosesi pelantikan sekaligus penutupan keseluruhan rangkaian acara dimulai pukul 11.00 dengan dihadiri oleh Kepala LPMP, Drs Makmun Ibrahim. Saat bersiap hendak pulang ke kediaman masing-masing, peserta dikejutkan oleh gempa yang mengguncang Aceh, Medan dan sekitarnya. Syukurlah gempa yang berpusat di Meulaboh dengan kekuatan 7.2 Skala Richter ini tidak menimbulkan kerusakan.
Dilaporkan oleh: Rachmawati
Selasa, 18 Mei 2010
PEMBENTUKAN ATPUSI PROPINSI MALUKU
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya Pembentukan ATPUSI Propinsi Maluku telah berlangsung pada tanggal 27 April 2010. Berikut laporan lengkapnya.
Bertempat di Ruang Kelas LPMP Maluku, para pengurus terpilih dilantik oleh perwakilan PP ATPUSI, Rachmawati disaksikan oleh wakil LPMP Bpk Drs. N. Hurulean. Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut:
Ketua : D. Waisapy
Wakil ketua : M.N. Mainake
Sekretaris : S. Pente, S.Pd
Bendahara : N. Lasamuna
Komisi-komisi
I. Organisasi dan Keanggotaan
Ketua : Obet Jadera, S.Pd. Ind.
Anggota : Martha Belseran
J.Y.W. Likko
II. Pengembangan Profesi Tenaga Perpustakaan
Ketua : S. Tinggapy
Anggota : Rapik Widayat
Rusdi Mamulaty, S.Pd.
III. Dana Usaha
Ketua : F. Efruan, S.Pd
Anggota :. M. Gardjalay
N. Watubun
IV. Hubungan Kerjasama
Ketua : J. Ruspanah
Anggota : R. Efendi, S. Sos.
Harsini, S. Th.
Pengurus terpilih berdasarkan pemilihan oleh peserta dalam acara Fasilitas Pembentukan ATPUSI Tingkat Propinsi yang berlangsung pada tanggal 26 hingga 28 April 2010. Peserta berjumlah 23 orang dari kabupaten dan kota di propinsi ini. Rangkaian acara terdiri dari seminar dan pelatihan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepustakawan sekolah seperti minat baca serta paparan mengenai kebijakan Pemerintah di bidang perpustakaan, khususnya perpustakaan sekolah yang disampaikan oleh wakil Direktorat Tenaga Kependidikan, Dr Wasis D. Dwiyogo. Semoga kepustakawan sekolah dapat berkembang di propinsi bagian timur Indonesia ini.
Oleh: Rachmawati
Selasa, 04 Mei 2010
Kabar Gembira Lagi... ATPUSI Maluku Utara dan Sulawesi Tengah Terbentuk
Lagi, ATPUSI Maluku Utara (Ternate) dan Sulawesi Tengah (Palu) terbentuk. Pembentukan dan pelantikan dilaksanakan pada hari Senin, 3 Mei 2010 di LPMP masing-masing.
Nampak para peserta sangat antusias dan menaruh harapan besar agar permasalahan-permasalahan di perpustakaan sekolah dapat diatasi secara bertahap.
Pelantikan ATPUSI Propinsi Maluku Utara dihadiri oleh Kepala LPMP Malut, Perwakilan Direktorat Tenaga Kependidikan Dr. Wasis D. Dwiyogo, M.Pd. dan Ketua Umum PP ATPUSI Muhamad Ihsanudin, M.Hum.
Sedangkan pelantikan ATPUSI Propinsi Sulawesi Tengah dilakukan oleh Ibu Hanna Latuputty, S.S sebagai representative dari PP ATPUSI.
Menyusul pembentukan ATPUSI Propinsi NAD 7-8 Mei, Kalimantan Selatan 17-18 Mei, Kalimantan Barat dan Jawa Timur 21 Mei, serta Gorontalo 14-16 Mei 2008.
ATPUSI terus bergerak mengembangkan sayap organisasinya. Dalam tahun 2010 ini diharapkan ATPUSI sudah berdiri di 33 propinsi di Indonesia.
Hidup ATPUSI! Jaya Perpustakaan Sekolah Indonesia!!!
Salam ATPUSI,
PP ATPUSI
Nampak para peserta sangat antusias dan menaruh harapan besar agar permasalahan-permasalahan di perpustakaan sekolah dapat diatasi secara bertahap.
Pelantikan ATPUSI Propinsi Maluku Utara dihadiri oleh Kepala LPMP Malut, Perwakilan Direktorat Tenaga Kependidikan Dr. Wasis D. Dwiyogo, M.Pd. dan Ketua Umum PP ATPUSI Muhamad Ihsanudin, M.Hum.
Sedangkan pelantikan ATPUSI Propinsi Sulawesi Tengah dilakukan oleh Ibu Hanna Latuputty, S.S sebagai representative dari PP ATPUSI.
Menyusul pembentukan ATPUSI Propinsi NAD 7-8 Mei, Kalimantan Selatan 17-18 Mei, Kalimantan Barat dan Jawa Timur 21 Mei, serta Gorontalo 14-16 Mei 2008.
ATPUSI terus bergerak mengembangkan sayap organisasinya. Dalam tahun 2010 ini diharapkan ATPUSI sudah berdiri di 33 propinsi di Indonesia.
Hidup ATPUSI! Jaya Perpustakaan Sekolah Indonesia!!!
Salam ATPUSI,
PP ATPUSI
Kamis, 29 April 2010
Lagi... ATPUSI Lampung, Palembang dan Ambon Dideklarasikan
Yang terhormat para pustakawan sekolah di seluruh Indonesia.
Kini ATPUSI terus melebarkan sayapnya ke seluruh penjuru nusantara. Pada hari Sabtu, 24 April lalu ATPUSI Lampung dideklarasikan. Kemudian, hari Senin, 26 April ATPUSI Sumatera Selatan juga dideklarasikan. Lalu sehari kemudian, Selasa 27 April 2010 ATPUSI Maluku (Ambon) juga dideklarasikan. Sampai hari ini, Jum'at, 30 April 2010 Kepengurusan ATPUSI sudah hadir di 6 Propinsi.
Menyusul Sulawesi Tengah (Palu), Maluku Utara (Ternate), Sumatra Barat (Padang) akan dideklarasikan tanggal 3 Mei 2010. Lalu Jawa Barat tanggal 4 Mei 2010, NAD (Aceh) 7 Mei 2010, Banten 26 Mei 2010. Yang lain masih menunggu konfirmasi.
ATPUSI akan menyebar terus di 33 propinsi dan 510 Kabupaten/Kota. Tahun ini targetnya semua propinsi sudah terbentuk, insya Allah. Do'akan saja.
ATPUSI adalah wadah bagi pustakawan sekolah di seluruh Indonesia untuk menyampaikan aspirasinya. Visi ATPUSI adalah membentuk tenaga perpustakaan sekolah Indonesia yang profesional. Berbagai program dan kegiatan yang meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga perpustakaan sekolah menjadi prioritas utama. Di samping pengembangan karier dan kesejahteraannya sesuatu yang melekat di dalam perjuangan ATPUSI.
ATPUSI terus maju! Jaya perpustakaan sekolah Indonesia!
Salam ATPUSI,
Muhamad Ihsanudin, M.Hum
Ketua Umum
Kini ATPUSI terus melebarkan sayapnya ke seluruh penjuru nusantara. Pada hari Sabtu, 24 April lalu ATPUSI Lampung dideklarasikan. Kemudian, hari Senin, 26 April ATPUSI Sumatera Selatan juga dideklarasikan. Lalu sehari kemudian, Selasa 27 April 2010 ATPUSI Maluku (Ambon) juga dideklarasikan. Sampai hari ini, Jum'at, 30 April 2010 Kepengurusan ATPUSI sudah hadir di 6 Propinsi.
Menyusul Sulawesi Tengah (Palu), Maluku Utara (Ternate), Sumatra Barat (Padang) akan dideklarasikan tanggal 3 Mei 2010. Lalu Jawa Barat tanggal 4 Mei 2010, NAD (Aceh) 7 Mei 2010, Banten 26 Mei 2010. Yang lain masih menunggu konfirmasi.
ATPUSI akan menyebar terus di 33 propinsi dan 510 Kabupaten/Kota. Tahun ini targetnya semua propinsi sudah terbentuk, insya Allah. Do'akan saja.
ATPUSI adalah wadah bagi pustakawan sekolah di seluruh Indonesia untuk menyampaikan aspirasinya. Visi ATPUSI adalah membentuk tenaga perpustakaan sekolah Indonesia yang profesional. Berbagai program dan kegiatan yang meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga perpustakaan sekolah menjadi prioritas utama. Di samping pengembangan karier dan kesejahteraannya sesuatu yang melekat di dalam perjuangan ATPUSI.
ATPUSI terus maju! Jaya perpustakaan sekolah Indonesia!
Salam ATPUSI,
Muhamad Ihsanudin, M.Hum
Ketua Umum
Senin, 19 April 2010
ATPUSI NTB Terbentuk
Lagi Pengurus Daerah ATPUSI terbentuk. Kini giliran Nusa Tenggara Barat yang menyusul membentuk ATPUSI tingkat propinsi. Minggu, 18 April 2010 telah resmi dilantik Pengurus ATPUSI Provinsi NTB dan sekaligus Pengurus Daerah inti Kabupaten/Kota se-NTB yang disaksikan oleh perwakilan LPMP, Dikpora, Baperpusda dan IPI Provinsi NTB. Pelantikan dilakukan oleh Pengurus Pusat ATPUSI yang diwakili oleh Nur Halim Sumirat, S.Pd.I selaku Komisi Organisasi dan Keanggotaan. Bertempat di LPMP NTB acara pembentukan ATPUSI dirangkai dengan kegiatan diklat perpustakaan sekolah yang diikuti oleh perwakilan tenaga perpustakaan seluruh kabupaten/kota se-NTB yang berjumlah 30 orang.
Acara ini belangsung selama 5 hari sejak 16 – 20 april 2010 yang dibuka secara langsung oleh Bapak Mendiknas Muhammad Nuh bersamaan dengan kegiatan lain di LPMP NTB diantaranya EDS, Seminar HIPSSI, Prajab Dosen UNRAM dan lainnya. Usai pembukaan oleh Bapak Mendiknas selanjutnya disampaikan tentang Permendiknas 25 tahun 2008 oleh bapak Drs. Subahi Idris, MM Kasubag Umum Direktorat Tendik, Dirjen PMPTK Kementrian Pendidikan Nasional. Selanjutnya disampaikan sosialisasi tentang ATPUSI yang dilanjutkan dengan konvensi atau pembentukan pengurus daerah ATPUSI provinsi Nusa Te nggara Barat periode 2010 – 2014. Bahkan atas kesepakatan peserta perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota se-NTB yang hadir pada hari itu sekaligus didaulat sebagai pengurus daerah ATPUSI Kabupaten/Kota se-NTB. Alhasil tidak hanya terbentuk kepengurusan daerah ATPUSI provinsi NTB saja namun sekaligus pengurus kabupaten/kota se-NTB meskipun baru pengurus inti.
NTB sendiri merupakan provinsi ketiga setelah Yogyakarta dan Sumatera Utara yang telah membentuk ATPUSI tingkat propinsi. Sesuai dengan yang diprogramkan PP ATPUSI dan terget dari Ditendik pertengahan 2010 ini seluruh provinsi telah terbentuk kepengurusan daerah ATPUSI. Mengingat dana block grant 25 juta untuk pengurus daerah ATPUSI telah menanti untuk mendanai berbagai program dan kegiatan dalam upaya meningkatkan profesionalisme tenaga perpustakaan sekolah.
Semoga Provinsi-provinsi lain segera menyusul sehingga ATPUSI dapat segera terbentuk diseluruh Indonesia. Amin..
Salam ATPUSI
Dilaporkan oleh : Nur Halim Sumirat
Selasa, 13 April 2010
ATPUSI Sumatera Utara Terbentuk
Medan, ATPUSI terus bergerak dan berkembang. Usai terbentuk di Yogyakarta januari lalu kini giliran Sumatera Utara berhasil membentuk Pengurus Daerah ATPUSI. Ini merupakan pengurus daerah kedua setelah Yogyakarta. Tepatnya pada hari Selasa, 6 April 2010 lalu, bertempat di Gedung Pancasila – Kompleks Perkantoran LPMP Sumatera Utara yang berada di Jalan Bunga Raya no 96 A Asam Kumbang Medan telah berlangsung konvensi ATPUSI yang berhasil membentuk kepengurusan ATPUSI Tingkat Propinsi.
Kegiatan ini merupakan bagian akhir dari rangkaian acara Seminar dan Konvensi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia Tingkat Propinsi Sumut yang dihadiri oleh Kasubdit Tendik, Dirjen PMPTK Kementrian Pendidikan Nasional yakni Dr. Abi Sujak dan didampingi langsung oleh staf LPMP Sumut yakni bapak Rudianto, bapak Ojak dan Ibu Suwarni. Acara ini sedianya berlangsung selama 4 hari 3 malam sejak minggu sore 4 april hingga rabu siang tanggal 7 april 2010 namun karena konvensi berjalan lancar sehingga selasa malam acara sudah selesai.
Acara konvensi sendiri dilakukan pada waktu menjelang istirahat makan siang pada hari selasa 6 april yang diawali dengan Presentasi Sosialisasi ATPUSI dari Ibu Eko Wiyanti selaku Pengurus Pusat ATPUSI sebagai ketua I kemudian dilanjutkan dengan konvensi yang dipimpin oleh Harahap Amd, dan Seriwati Purba S.Pd. Meskipun sempat ditawarkan mekanisme Pemilihan namun pada akhirnya kovensi atau pemilihan pengurus dilakukan secara aklamasi oleh peserta Konvensi. Pemilihan secara aklamasi ini dilakukan dengan pertimbangan karena semua peserta telah bersama-sama selama dua hari sehingga mampu menilai siapa saja yang layak menjadi pengurus. Hingga akhirnya terbentuklah susunan kepengurusan ATPUSI Sumut dengan susunan sebagai berikut :
Ketua : Aswansyah Putra S.Pd
Wakil Ketua : Juliana Rahmadani Harahap
Sekretaris : Rima Verawaty Sitepu Amd
Bendahara : Ely Hendriani S.Pd
Komisi-Komisi :
A. Komisi Pengembangan Profesi Teaga Perpustakaan
1. H Rumintang
2. Yuli Romana
3. Seriwati Purba
B. Komisi Organisasi dan Keanggotaan
1. Yaniria Zebua
2. Lisnawati
3. Alfian
C. Komisi Dana Usaha
1. Epia Zega
2. Darwis
3. Rismawan Pandiagan
D. Komisi Kerjasama
1. Baharuddin Hasibuan
2. Horiza Surbakti
3. Sessi
Usai dibentuk, pengurus daerah disyahkan oleh Ibu Eko Wiyanti selaku wakil dari PP ATPUSI dan resmilah pengurus daerah ATPUSI Propinsi Sumatera Utara periode 2010 - 2014. Selanjutnya Kepengurusan yang baru terbentuk ini langsung dituntut untuk segera bergerak cepat dengan melakukan pekerjaan pertama yakni mempelajari panduan Blockgrant dari PMPTK sebesar 25 juta untuk kegiatan pengurus. Kemudian mengajukan proposal dan melaksanakan berbagai program yang telah ditetapkan. Pihak LPMP telah menyediakan diri menjadi konsultan dan juga akan menyediakan tempat bila ATPUSI akan mengadakan pertemuan atau kegiatan dengan terlebih dahulu menghubungi Pak Rudianto.
Bila ingin menghubungi pengurus ATPUSI Sumut dapat melalui Bpk Aswansyah
( hp 0812 6411 014 ) dan Ibu Rima ( hp 0813 75 6666 78 ).
Selamat bekerja , jayalah ATPUSI, majulah perpustakaan sekolah Indonesia,
mari bersama-sama bekerja membangun perpustakaan sekolah di seantero penjuru Tanah Air Indonesia !!
Oleh Eko Wiyanti.
Kamis, 25 Maret 2010
Juknis Pembentukan ATPUSI Propinsi dan Block Grant 25 jt
Kabar gembira, Dirjen PMPTK telah menerbitkan Juknis Pembentukan ATPUSI Propinsi dan Block Grant 25 jt untuk pengurus ATPUSI. Kepada seluruh tim pemrakarsa yang ingin mendapatkan juknis tersebut Silahkan klik disini
Kepada seluruh tim pemrakarsa dimohon segera berkordinasi dengan LPMP daerah masing-masing. Kita diberi waktu hingga bulan juli 2010 sudah harus terbentuk Pengurus daerah ATPUSI Propinsi di seluruh Indonesia. Ayo sukseskan bersama... ! program pembentukan pengda ATPUSI propinsi diseluruh Indonesia.
Jayalah ATPUSI..!!
Majulah perpustakaan sekolah Indonesia
salam ATPUSI
Kepada seluruh tim pemrakarsa dimohon segera berkordinasi dengan LPMP daerah masing-masing. Kita diberi waktu hingga bulan juli 2010 sudah harus terbentuk Pengurus daerah ATPUSI Propinsi di seluruh Indonesia. Ayo sukseskan bersama... ! program pembentukan pengda ATPUSI propinsi diseluruh Indonesia.
Jayalah ATPUSI..!!
Majulah perpustakaan sekolah Indonesia
salam ATPUSI
Senin, 18 Januari 2010
ATPUSI KERJASAMA DENGAN HONG KONG
Dalam perjalanan waktu, ATPUSI terus memantapkan langkahnya. Setelah merampungkan program kerja dan rencana strategisnya serta membentuk kepengurusan di daerah-daerah, kini ATPUSI menjalin kerjasama dengan Hong Kong Teacher Librarians Association (HKTLA)dalam tiga hal: (1) Pendidikan dan pelatihan tenaga perpustakaan, (2) Program Information Literacy, dan (3) Sharing session, seperti diskusi, seminar atau workshop bersama.
Penandatanganan MOU antara ATPUSI dan HKTLA berlangsung di Hong Kong tanggal 11 Desember 2009. Hadir pada acara tersebut: Ketua Umum PP ATPUSI, Muhamad Ihsanudin, M.Hum, Ketua Pokja Pengembangan Perpustakaan Sekolah Kementerian Pendidikan Nasional, Dr. Wasis D. Dwiyogo, Regional Director of IASL (International Association of School Librarianship) untuk wilayah Asia Timur, Betty, Chu Wah Hing, Vice President of HKTLA, Angel, Leung Yeut Ha, Secretary of HKTLA, Livesey LUK, Hok Hei, dan President of HKLA (Hong Kong Librarian Association).
ATPUSI YOGYAKARTA TERBENTUK
Pada hari Sabtu, 16 Januari 2010 Pengurus Daerah ATPUSI tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta terbentuk. Pengukuhan pengurus dilakukan oleh Ketua Umum PP ATPUSI, Muhamad Ihsanudin, M.Hum, melalui acara "SEMINAR DAN KONVENSI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH SE-PROPINSI D.I. YOGYAKARTA".
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Propinsi DIY yang disampaikan oleh sekretarisnya. Dihadiri oleh Kepala Badan Perpustakaan Daerah DIY dan Kepala Kanwil Departemen Agama DIY.
Sebagai pembicara kunci dalam seminar ini adalah Dr. Abi Sujak, Kepala Program Direktorat Jenderal PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional.
Acara seminar dan konvensi ini dihadiri oleh 185 tenaga perpustakaan sekolah/madrasah se-propinsi DIY dari tingkat SD, SMP, dan SMA/sederajat.
Acara berlangsung dengan sukses dan lancar. Terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Daerah ATPUSI Propinsi Yogyakarta adalah Arsidi, Pustakawan SMA 1 DIY.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Propinsi DIY yang disampaikan oleh sekretarisnya. Dihadiri oleh Kepala Badan Perpustakaan Daerah DIY dan Kepala Kanwil Departemen Agama DIY.
Sebagai pembicara kunci dalam seminar ini adalah Dr. Abi Sujak, Kepala Program Direktorat Jenderal PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional.
Acara seminar dan konvensi ini dihadiri oleh 185 tenaga perpustakaan sekolah/madrasah se-propinsi DIY dari tingkat SD, SMP, dan SMA/sederajat.
Acara berlangsung dengan sukses dan lancar. Terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Daerah ATPUSI Propinsi Yogyakarta adalah Arsidi, Pustakawan SMA 1 DIY.
Senin, 08 Juni 2009
Konvensi dan Seminar Nasional Tenaga Perpustakaan Sekolah
Berlangsung tanggal 27-29 Mei 2009 bertempat di Hotel Millennium Jakarta. Peserta konvensi dan seminar berjumlah 137 orang dari 33 propinsi di Indonesia. Para peserta sepakat membentuk sebuah asosiasi yang diberi nama ASOSIASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH INDONESIA (ATPUSI) sebagai wadah untuk memperjuangkan profesionalisme tenaga perpustakaan sekolah di seluruh Indonesia. Kepengurusan ATPUSI terdiri dari Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota.
Pembentukan ATPUSI dihadiri juga oleh Pengurus Asosiasi Perpustakaan Sekolah Internasional atau International Association of School Libraries (IASL) dari Hongkong, Singapore dan Malaysia.
Pembentukan ATPUSI dihadiri juga oleh Pengurus Asosiasi Perpustakaan Sekolah Internasional atau International Association of School Libraries (IASL) dari Hongkong, Singapore dan Malaysia.
Langganan:
Postingan (Atom)